Thursday, October 27, 2011

Ilmu Pengetahuan, Ilmu Pengetahuan Palsu ataukah Mistisme? (Science, Pseudo Science or Mistism?)

Ilmu Pengetahuan, Ilmu Pengetahuan Palsu ataukah Mistisme?
Science, Pseudo Science or Mistism?

Apakah yang membedakan ilmu pengetahuan dan bukan ilmu pengetahuan pengetahuan? Untuk menjawab pertanyaan ini memang kita tidak bisa dilepaskan dari sejarah pengetahuan manusia. Dahulu kala, antara pengetahuan dan mitos berbaur menjadi satu sebagai sebuah penjelasan. Perbauran inilah yang biasa kita kenal dengan mitologi, perpaduan antara ‘mitos’ dan ‘logos’, sehingga kita mengenal banyak mitologi dalam setiap peradaban bangsa.
Jaman pencerahan Eropa, aukflarung, membawa sebuah gelombang baru kemajuan ilmu pengetahuan dengan membebaskan diri dari belenggu ‘mitos’ di Eropa yang diciptakan oleh kekuasaan. Kekuasaan para pendeta, raja, dan kekuasaan para tabib dan dukun. Dari sinilah titik awal pencerahan dengan menempatkan pengetahuan sebagai ujungnya mulai di buka.

Lantas, apakah ilmu pengetahuan itu?
Science (ilmu pengetahuan)
Ilmu pengetahuan itu memenuhi kriteria empiris, atau dapat dibuktikan. Ilmu pengetahuan selalu menempatkan obyek pengetahuan sebagai sesuatu yang dicari penjelasaanya. Jadi dalam pengetahuan ada sistematisasi yang diperoleh dari observasi, kajian dan percobaan. Dengan ilmu pengetahuan juga kemudian sebuah obyek dapat dikembangkan dan dimanfaatkan dalam kehidupan manusia. Makanya fisika, kimia, matematika, kedokteran sangat berguna dan membuktikan dapat dimanfaatkan dan dikembangkan untuk kepentingan manusia. Apakah semua bisa dijelaskan dengan pengetahun? tentu belum, namun seringkali mitos yang mengekang upaya pengetahuan untuk mencari penjelasan.

Pseudoscience (ilmu pengetahuan palsu)
Pengetahuan barat ini juga membawa pengaruh yang cukup kental dalam kehidupan manusia modern. Apa yang kita sebuat sebagai mitos baru, yaitu memusatkan semua penjelasan pada kategori ilmiah bukan pada proses ilmiahnya. Kategori ilmiah ini bisa berupa gelar, kampus, nama2 yang aneh, dan semacamnya. Singkatnya apapun yang disebut dengan bahasa2 yang seperti ilmiah, ada penjelasannya, oleh orang yang bergelar, seakan akan sudah bisa disebut ilmu pengetahuan. inilah yang dikritik oleh Hokheimer dan adorno, bahwa modernitas justru kadang melahirkan irrasionalitas baru, yaitu simbol pengetahun bukan pengetahuan itu sendiri.
Yang terjadi biasanya adalah, diantara tarikan antara mistos dan logos, sesuatu yang mitos namun dipaksakan sebagai keilmuan rasional. Nah yang bisa kita kategorikan pseudoscience adalah, astrologi, hongsui, parapsikologi, dan semacamnya. Ada beberapa indikator dari pseudoscience; isolasi (tertutup, karena penarikan kesimpulan asal jawab), teori apapaun bisa dibenarkan (non falsibility), tidak bisa dikoreksi, dan banyak lainnya.

Klenik'isme
Sedangkan kategori ini memang tidak bisa dipertemukan dengan ilmu pengetahuan. Klenik'isme hanya dipercaya dan menjadi bagian dalam sebuah kehidupan. Klenik'isme adalah cara berpikir yang secara apriori menerima apapun yang pernah dilihat oleh mata, pernah didengar, pernah dirasakan tanpa dirasakan kembali. Perbedaannya adalah,Klenik'isme  dapat disentuh (dipelajari) ilmu pengetahuan, sedangkan ilmu pengetahuan tidak dapat disentuh Klenik'isme.

Mengapa ilmu pengetahuan yang dipilih sebagai jalan? Jawaban sederhananya, karena ilmu pengetahuan memiliki metode sendiri yang mampu merevisi dirinya sendiri. Pengetahuan memberikan ruang untuk di kritisi, direvisi bahkan dinegasikan. Hal ini yang tida pernah ditemukan dalam pseudoscience dan kenikisme.


CONTOH ILMU PASTI :



CONTOH ILMU PALSU :
para ilmuwan pun tidak dapat menyimpulkan terhadap adanya alien ini , maka inilah yang disebut ILMU PALSU

TERIMAKASIH , PERCAYALAH WALAU SEKARANG SUDAH TAHUN 2011 , HAHA

0 comments:

Post a Comment